Sebuah museum mungil kini hadir di kompleks PDAM Intan Banjar yang terletak di hutan pinus di perbatasan Kabupaten Banjar dengan Kota Banjarbaru. Museum mungilitu diresmikan tanggal 21 Juni 2013, sebagai kado ulang tahun ke 25 PDAM yang dimiliki bersama dan melayani Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar. Peresmian museum ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Hj. Raudatu Jannah, istri Bupati Banjar, yang bersama Drs. H. M. Rifqie Basri MS, selaku Direktur Utama PDAM Intan Banjar memprakarsai berdirinya museum itu. Berbagai peralatan pengolahan dan pendistribusian air minum yang sudah berusia tua di simpan di museum itu. Selain itu, tersedia film yang berkisah tentang air minum dengan segala macam problemnya. Terdapat pula berbagai gambar yang menghiasi dinding museum itu, semuanya juga perihal air dan segala permasalahannya. Istri bupati yang mengaku sering merasa sedih menyaksikan ulah masyarakat di berbagai tempat yang tidak bersahabat dengan lingkungan mengatakan, tujuan pendirian museum itu adalah untuk pendidikan masyarakat, mulai dari anak-anak sekolah, pejabat, wisatawan dan masyarakat umumnya. Dikatakan, air itu sangat penting karena air adalah kebutuhan mendasar bagi kehidupan. Sayangnya, masyarakat kita umumnya masih memandang air didapatkan sebagai pemberian alam semata, anugerah dari Tuhan, tanpa memikirkan bahwa air itu perlu diproses lebih dahulu supaya lebih mudah didaptkan dan aman dikonsumsi. Dan juga perlu dijaga sumbernya agar tersedia berkelanjutan dan terjamin kualitasnya. Sikap masyarakat yang demikian menurut Raudatul Jannah, seakan mudah mendapatkannya, maka mudah pula mengotorinya. Karena itulah perlu memperbaiki perilaku masyarakat, mengubah cara pandang mereka terhadap air, maupun lingkungan hidup pada umumnya. Dan itu antara lain dapat melalui pendidikan, termasuk di antaranya pendidikan melalui museum PDAM. Dengan mendatangi museum, masyarakat diharapkan lebih mengerti tentang air, sehingga lebih peduli memelihara lingkungan hidup, antara lain tidak membuang sampah sembarangan, tidak buang air limbah dan buang hajat ke sungai dan badan-badan air lainnya.
Momen yang ditunggu-tunggu. Hari kedua rangkaian kegiatan perayaan ulang tahun PDAM Intan Banjar terasa sebagai hari yang paling menyibukkan. Pada hari Sabtu 22 Juni 2013, halaman kantor PDAM Intan Banjar sangat ramai. Hari itu rupanya menjadi salah satu hari yang ditunggu-tunggu masyarakat. Ada sekitar 120 anak-anak yang didaftarkan untuk menjalani khitanan massal di hari itu. Menurut Rifqie Basri, khitanan massal sudah menjadi acara tetap PDAM tersebut setiap kali berulang tahun sebagai salah satu bentuk sumbangsih dan kepedulian PDAM kepada masyarakat. Acara tersebut bahkan telah menjadi momen yang ditunggu-tunggu masyarakat. Betapa tidak, katanya biaya khitanan di mantri kesehatan setempat mencapai Rp. 600 ribu. Acara khitanan massal itu dipaketkan pula dengan acara donor darah, juga sebagai tanda kepedulian PDAM. Pada hari yang sangat menyibukkan, ada sekitar 60 orang menyumbangkan darahnya kepada PMI Kabupaten Banjar. Seorang petugas PMI yang terlibat dalam pengambilan darah tersebut menyatakan gembira atas kegiatan kemanusiaan itu. Apalagi, kegiatan itu tidak terpaut lama dari Hari Donor Darah Sedunia yang jatuh pada setiap tanggal 14 Juni. PDAM Intan Banjar juga tak melupakan orang-orang yang kurang beruntung, yang ditampung di panti-panti asuhan. Tak kurang dari 15 panti asuhan, baik yatim piatu maupun panti jompo yang dikunjungi petugas-petugas PDAM dengan membawa lima mobil penuh bahan-bahan makanan seperti beras, gula, mi instan, teh, kecap dan sebagainya. Beberapa bantuan ke panti asuhan langsung diserahkan Direktur Teknik Harmadi Budi.
Banjir Hadiah. Puncak perayaan HUT ke-25 PDAM Intan Banjar adalah acara jalan sehat bersama Wali kota Banjarbaru sambil memungut sampah yang ditemui sepankang jalan. Jalan sehat berawal di kantor PDAM menuju salah satu tempat rekreasi yang menyejukkan di Kabupaten Banjar-Kota Banjarbaru, yaitu Hutan Pinus, di mana terdapat pula instalasi pengolahan air minum PDAM Intan Banjar. Jarak tempuh sekitar 3,5 km. Pemungut sampah terbanyak, waktu itu tercatat dua orang masing-masing mengumpulkan sampah anorganik seberat 10 kilogram lebih dan 8 kilogram lebih. Hadiahnya, menginap dengan gatis di Hotel Montana, sebuah hotel baru di Banjarbaru. Di hutan Pinus seluas lebih 20 hektare itu pula berlangsung “banjir hadiah” kepada peserta jalan sehat yang mencapai sekitar 1.200 orang. Dikatakan banjir hadiah, karena memang cukup banyak hadiah yang tersedia. Di antaranya ada tiga sepeda motor sebagai hadiah utama, lima sepeda gunung, televisi layar lebar hingga standar, mesin cuci, lemari pendingin dan banyak lagi jenis hadiah lainnya. Belum lagi berbagai hadiah dan uang tabungan bagi pemenang lomba lukis bertema lingkungan hidup bagi anak-anak sekolah. Banjir hadiah itu tentulah tidak berlebihan mengingat peristiwa itu istimewa, HUT ke-25 yang biasa disebut ulang tahun perak. Biaya perayaan menurut sang direktur utama mencapai Rp 300 juta, sebagian besar berasal dari donatur. Untuk itu jajaran PDAM Intan Banjar menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut mendukung kegiatan yang hakikatnya menunjukkan kepedulian bersama bagi masyarakat Banjar dan Banjarbaru. (Victor Sihite)